Minggu, 30 Oktober 2011

MANUSIA DAN PENDERITAAN


A.   Makna Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita itu sendiri berasal dari kata bahasa sansekerta “dhra” yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya adalah menanggung atau merasakansesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berbentuk lahir atau batin, atau lahir dan batin. Yang termasuk penderitaan itu antara lain keluh kesah,kesengsaraan,kelaparan,kekenyangan,dll.
Penderitaan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena setiap orang akan/pernah mengalami penderitaan. Penderitaan datang tidak dapat ditolak,harus diterima apa adanya,dan kita hanya pasrah pada Tuhan.
Dalam zaman perkembangan teknologi modern ini kasus penderitaan seperti kelaparan,gempa bumi,menjalarnya penyakit,gunung meletus,dsb. Dalam waktu singkat tersebar luas ke seluruh dunia,sehingga dalam waktu singkat pula rasa simpati dari berbagai penjuru mengalir dalam bentuk berbagai macam sumbangan.
Dengan kita mempelajari berbagai kasus penderitaan manusia berarti kita telah mempelajari sikap,nilai,harga diri,ketamakan,kesombongan orang,dsb. Semuanya itu bermaanfaat untuk memperdalam dan memperluas persepsi,tanggapan,wawasan,dan penalaran bagi yang mempelajarinya.
B.    Sumber Penderitaan
1.     Hakekat Manusia
Manusia pada hakekatnya adalah makhluk hidup yang memiliki kepribadian yang tersusun dari perpaduan dan saling berhubungan dan mempengaruhi antara unsur-unsur jasmani,rohani. Oleh karena itu penderitaan dapat pula terjadi pada tingkat jasmani maupun rohani.
2.    Dorongan Memenuhi Kebutuhan Sebagai Sumber Penderitaan
Untuk mempertahankan keberadaan serta kehidupannya,manusia dituntut untuk memenuhi kebutuhannya baik fisik,psikis,maupun kebutuhan social. Didalam usaha memenuhi kebutuhan ini,nafsu memegang peranan penting. Nafsu ini cenderung untuk menuntut dipenuhinya kepuasan atau keinginan. Dalam usaha memenuhi dorongan atau nafsu ini manusia menggunakan daya kehendak dan akal budi serta perasaan yang dimilikinya untuk memilih dan mempertimbangkannya jalan untuk mencapai objek yang dituju. Kehendak dan akal budi mempertimbangkan jalan dan materi yang merangsang manusia untuk direalisasikan dalam bentuk perbuatan.

          SUMBER : Buku Ilmu Budaya Dasar karangan Drs.Joko Tri Prasetyo,dkk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar