Rabu, 30 November 2011

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Pandangan Hidup dan Ideologi
Bagi masyarakat ideologi tersusun dari tiga unsur,yaitu :
a.    Pandangan hidup
b.    Nilai-nilai
c.    Norma-norma
Masyarakat modern dalam berbagai hal telah menciptakan adanya konflik pandangan-pandangan untuk pengabdian dirinya. Sebagai contoh,masyarakat industri berpandangan hidup bukan merupakan sumber integrasi seperti masyarakat lama tetapi cenderung melaksanakan reideologi, dan retradisionalisasi.
Pandangan hidup cenderung diikat oleh nilai-nilai sehingga berfungsi sebagai pelengkap nilai-nilai dalam pembuatan pembenaran atau rasionalisasi nilai-nilai. Pandangan hidup member semangat pada nilai-nilai. Norma berbeda dengan nilai karena digunakan untuk hampir seluruh aturan khusus,sebaliknya nilai digunakan untuk pengertian umum. Norma berlaku untuk menentukan perilaku perintah,atau larangan untuk suatu kewajiban dari peranan spesifik dalam suatu spesifik pula. Dengan demikian ideology lebih luas daripada pandangan hidup. Ideology tidak digunakan untuk hubungan individu tetapi untuk hal yang lebih luas,seperti ideology Negara,masyarakat atau kelompok tertentu. Ideology sebagai pedoman hidup merupakan cita-cita yang ingin dicapai banyak individu di dalam masyarakat.
Dari uraian diatas dpat disimpulkan bahwa fungsi pandangan hidup adalah sebagai pegangan dan pedoman bagaimana cara untuk memecahkan masalah kehidupan bangsa yang makin maju agar kokoh dan bahagia.

SUMBER : Buku Ilmu Budaya Dasar karangan Drs.Joko Tri Prasetyo,dkk.

MANUSIA DAN KEADILAN

               Makna Keadilan 
Manusia sebagai makhluk Tuhan adalah makhluk tertinggi yang memiliki gejala-gejala istimewa yang hanya terdapat pada manusia saja,dan tidak terdapat pada benda mati ataupun benda hidup seperti pada hewan atau pada tumbuh-tumbuhan. Gejala-gejala istimewa itu bisa kita golongkan menjadi tiga jenis yang disebut akal,rasa dan kehendak akal. Rasa dan kehendak ini menyatu dalam diri manusia.
Di dalam mengatur hubungan kodrat manusia perlu adanya keserasian,keseimbangan,kesesuaian ataupun kesamaan dalam tingkah laku baik untuk kepentingan pribadi (individu) atau untuk kepentingan masyarakat. Kemampuan demikian itu menjelma sebagai tingkah laku adil yang kemudian menjadi tujuan umat manusia dalam mengatur kehidupannya. Oleh sebab itu tingkah laku adil atau keadilan menjadi tumpuan harapan manusia,semua orang menghendaki keadilan.
Kata Adil sendiri menurut kamus Bahasa Indonesia :
a.    Tidak berat sebelah atau tidak memihak ke salah satu pihak
b.    Memberikan sesuatu kepada setiap orang sesuai dengan hak yang harus diperolehnya.
c.    Mengetahui hak dan kewajiban,mengerti mana yang benar dan mana yang salah,bertindak jujur dan tepat menurut peraturan atau syarat dan rukun yang telah di tetapkan, tidak sewenang-wenang dan tidak maksiat atau berbuat dosa.
d.    Orang yang berbuat adil,kebalikan dari fasiq. Adil adalah sendi pokok di dalam soal hukum.
Ditinjau dari bentuk atau sifat-sifatnya,keadilan dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis,yaitu :
a.    Keadilan legal atau keadilan moral
b.    Keadilan distributif
c.    Keadilan komutatif
Keadilan dan ketidakadilan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapi keadilan/ketidakadilan setiap hari. Oleh sebab itu,keadilan dan ketidakadilan menimbulkan daya kreatifitas manusia. Dalam sehari-hari sering terjadi orang menghakimi sendiri. Perbuatan tersebut sama halnya dengan mencapai keadilan sendiri,yang akibatnya ketidakadilan bagi yang dihakimi.
Pada hakekatnya keadilan-keadilan tercipta mewujudkan masyarakat yang adil,sejahtera dan sentosa.

SUMBER : Buku Ilmu Budaya Dasar karangan Drs.Joko Tri Prasetyo,dkk.

Minggu, 30 Oktober 2011

MANUSIA DAN PENDERITAAN


A.   Makna Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita itu sendiri berasal dari kata bahasa sansekerta “dhra” yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya adalah menanggung atau merasakansesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berbentuk lahir atau batin, atau lahir dan batin. Yang termasuk penderitaan itu antara lain keluh kesah,kesengsaraan,kelaparan,kekenyangan,dll.
Penderitaan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena setiap orang akan/pernah mengalami penderitaan. Penderitaan datang tidak dapat ditolak,harus diterima apa adanya,dan kita hanya pasrah pada Tuhan.
Dalam zaman perkembangan teknologi modern ini kasus penderitaan seperti kelaparan,gempa bumi,menjalarnya penyakit,gunung meletus,dsb. Dalam waktu singkat tersebar luas ke seluruh dunia,sehingga dalam waktu singkat pula rasa simpati dari berbagai penjuru mengalir dalam bentuk berbagai macam sumbangan.
Dengan kita mempelajari berbagai kasus penderitaan manusia berarti kita telah mempelajari sikap,nilai,harga diri,ketamakan,kesombongan orang,dsb. Semuanya itu bermaanfaat untuk memperdalam dan memperluas persepsi,tanggapan,wawasan,dan penalaran bagi yang mempelajarinya.
B.    Sumber Penderitaan
1.     Hakekat Manusia
Manusia pada hakekatnya adalah makhluk hidup yang memiliki kepribadian yang tersusun dari perpaduan dan saling berhubungan dan mempengaruhi antara unsur-unsur jasmani,rohani. Oleh karena itu penderitaan dapat pula terjadi pada tingkat jasmani maupun rohani.
2.    Dorongan Memenuhi Kebutuhan Sebagai Sumber Penderitaan
Untuk mempertahankan keberadaan serta kehidupannya,manusia dituntut untuk memenuhi kebutuhannya baik fisik,psikis,maupun kebutuhan social. Didalam usaha memenuhi kebutuhan ini,nafsu memegang peranan penting. Nafsu ini cenderung untuk menuntut dipenuhinya kepuasan atau keinginan. Dalam usaha memenuhi dorongan atau nafsu ini manusia menggunakan daya kehendak dan akal budi serta perasaan yang dimilikinya untuk memilih dan mempertimbangkannya jalan untuk mencapai objek yang dituju. Kehendak dan akal budi mempertimbangkan jalan dan materi yang merangsang manusia untuk direalisasikan dalam bentuk perbuatan.

          SUMBER : Buku Ilmu Budaya Dasar karangan Drs.Joko Tri Prasetyo,dkk.

MANUSIA DAN KEINDAHAN

A.   Makna Keindahan
Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keindahan dan kebenaran memiliki nilai yang sama yaitu abadi,dan memiliki daya tarik yang selalu bertambah.
Keindahan juga bersifat universal. Yang artinya tidak terikat pada selera perorangan,waktu dan tempat,selera mode,kedaerahan.
Keindahan tersusun dari keselarasan dan kebaikan dari garis,warna,bentuk,nada,dan kata-kata.
Keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kualitas yang paling sering disebut adalah kesatuan,keseimbangan,dan kebalikan.
Keindahan berasal dari kata “indah” yang berarti bagus,permai,cantik,molek,dsb. Benda yang mengandung keindahan adalah segala macam hasil seni dan alam semesta ciptaan Tuhan.
Keindahan dalam arti estetik murni mencakup pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Keindahan dalam arti terbatas berupa keindahan bentuk dan warna.
Nilai estetika : nilai berarti kebenaran atau kebaikan.  Nilai estetik sesuatu adalah semata-mata realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan,karena terdapat pada jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri.
Nilai ini ada yang membedakan antara nilai subjektif dan nilai objektif.  Ada juga nilai perseorangan dengan nilai kemasyarakatan. Penggolongan yang lebih penting adalah nilai eksintrik dan nilai intrinsik. Nilai ekstrinsik diliat dari bendanya,sedangkan nilai intrinsik dari isinya.


B.    Makna Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi. Serasi dari kata dasar rasi yang artinya cocok,sesuai atau kena benar. Kata cocok,sesuai mengandung unsur pengertian perpaduan,ukuran,dan seimbang.
Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi past kelihatan indah dan yang tidak serasi tidak kelihatan indah. Kualita yang paling sering disebut adalah kesatuan,keselarasan,kesetangkupan,keseimbangan,dan berlawanan.
Keserasian tidak ada hubungan dengan kemewahan. Karena keserasian merupakan perpaduan antara warna,bentuk,dan ukuran. Atau keserasian merupaka pertentangan antara nada-nada tinggi rendah,keras lembut,dan panjang pendek. 

C.    Keindahan Objektif dan Subjektif
Keindahan objektif adalah keindahan menurut akal nudi. Dengan demikian tanggapan yang muncul dari gerak akal budi akan selalu tepat benar dengan hakiki benda yang bersangkutan.
Mengingat bahwa akal budi merupakan jati diri manusia,yang membedakannya dari makhluk yang lain,maka selayaknyalah dalam berperilaku kita harus selalu memperhatikan dan menaati suara hati nurani itu sendiri.
Oleh John Keats (1795-1821) keindahan objektif dinamakan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Yang tidak ada keindahannya tidak mengandung kebenaran, dan yang tidak mengandung kebenaran tidaklah indah.

SUMBER : Buku Ilmu Budaya Dasar karangan Drs.Joko Tri Prasetyo,dkk.

MANUSIA DAN CINTA KASIH

A.Makna Kasih Sayang
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia,kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang,perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang. Ada berbagai macam bentuk kasih sayang,bentuk itu sesuai dengan kondisi penyayang dan yang disayangi.
Dalam kehidupan berumah tangga,kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Hubungan percintaan bila diakhiri dengan perkawinan,maka dalam berumah tangga keluarga muda itu sifatnya  bukan lagi bercinta-cintaan,melainkan sudah bersifat kasih mengasihi.
Dalam kasih sayang ini sadar atau tidak dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab,pengorbanan,kejujuran,saling percaya,saling pengertian,saling terbuka,sehingga keduanya menjadi satu kesatuan yang utuh.
Jika salah satu unsur hilang,misalnya unsur tanggung jawab maka retaklah keutuhan hubungan itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran,maka akan terancam keutuhan dan kebahagiaan hubungan tersebut.
          B.Kasih Sayang dalam Keluarga
Zaman sekarang ini banyak orang merasakan bahwa kebahagiaan itu adalah suatu keadaan abstrak yang sulit dicapai. Sebenarnya masih banyak jalan untuk menemukan kebahagiaan. Memang seringkali manusia tidak dapat lolos dari kesulitan social dan ekonomi. Namun dengan membangun kasih sayang yang erat di dalam keluarga maka kita mempunyai suatu tempat yang damai dan teduh ditengah kemelutnya persoalan hidup.
Namun harus disayangkan bahwa kasih sayang sebagai norma atau nilai hidup yang luhur seringkali sudah ditinggalkan. Dan payahnya dalam masyarakat,bahkan di Indonesia terutama di kota-kota besar tampaknya bias menerima gaya kehidupan masa kini yang semakin luntur norma ikatan kasih sayangnya.
          C.Makna Kemesraan
Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih yang telah mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
Hubungan yang akrab dituangkan dalam bentuk seni,misalnya seni pahat,seni patung,seni lukis,seni sastra,dsb sesuai dengan bakatnya. Contoh tari kemesraan : GatotKaca Gandrung - Jawa tengah.
Dalam seni music,lagu kemesraan hampr tiap menit kita dengar melalui radio atau alat media elektronika yang lain. Contoh lagu kemesraan : Cinta – ciptaan Rinto Harahap.
Dapat disimpulkan bahwa kemesraan adalah hubungan akrab antara pria dan wanita atau suami dan istri. Kemesraan merupakan bagian hidup manusia. Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai kasus kemesraan. Kemesraan dapat membangkitkan daya kreativitas manusia untuk menciptakan atau menikmati seni budaya,seni sastra,seni music,seni tari,seni lukis,dsb.
Dalam lukisan seni budaya itu mengandung nilai-nilai kehidupan,moral pelakunya,kebobrokan social,ketidakadilan,dsb.
          D.Makna Pemujaan
Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan manusia pada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini,dikarenakan pemujaan kepada Tuhan adalah inti,nilai,dan makna kehidupan yang sebenarnya. Penyebab hal itu terjadi adalah karena Tuhan pencipta alam semesta.
Pemujaan kepada Tuhan adalah bagian dari hidup manusia,karena Tuhan yang menciptakan semesta termasuk manusia itu sendiri. Dan penciptaan semesta untuk manusia.
Cara pemujaan :
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai agama,kepercayaan,kondisi,dan situasi. Pemujaan yang di rumah,di masjid,di gereja,di pura,di candi atau bahkan di tempat-tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan.
Dapat disimpulkan bahwa pemujaan terhadap Tuhan pada hakikatnya merupakan manifestasi cinta kepada Tuhan. Cinta membangkitkan daya kreativitas. Penge rtian dasar kreativitas adalah mencipta,menemukan,berkarya,mencari bentuk-bentuk yang dapat mewujudkan hubungan yang misterius. Dalam mencari bentuk-bentuk ini pemujaan dapat berupa sembahyang sebagai media berkomunikasi,membangun tempat beribadah yang sebaik dan seindah mungkin,mencipta lagu,puisi novel,film,dsb.

SUMBER : Buku Ilmu Budaya Dasar karangan Drs.Joko Tri Prasetyo,dkk.

Jumat, 28 Oktober 2011

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DENGAN KESUSASTRAAN

                A. Pendekatan Kesusastraan
IBD dinamakan Basic Humanities,berasal dari bahasa inggris The humanities. Bahasa latin Humanus yang berarti manusia,berbudaya,dan halus. Maka dengan mempelajari The Humanities orang akan menjadi lebih manusiawi,berbudaya dan halus.
Hampir setiap zaman seni termasuk sastra yang memegang peranan penting dalam the humanities. Hal ini karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama.
Hampir disetiap zaman sastra juga memegang peranan penting. Alasan pertama adalah karena sastra menggunakan bahasa. Bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia.
Karena adanya sastra juga menjadi lebih mudah berkomunikasi. Karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat.Sedangkan sastra merupakan penafsiran itu sendiri.
B. IBD Yang dihubungkan Prosa.
Prosa kadang disebut naratis fiction,prose fiction atau fiction saja,dalam bahasa Indonesia dterjemahkan sebagai cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran,lakuan,peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
Prosa lama meliputi :
·         Dongeng
·         Hikayat
·         Sejarah
·          Epos.
·         Cerita Pelipur Lara.
Prosa baru Meliputi :
·         Cerpen
·         Novel
·         Biografi
·         Kisah
·         Otobiografi
C. Nilai-nilai dalam prosa fiksi.
Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra adalah :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Berkenaan dengan moral,karya sastra dibagi dua,yaitu :
·         Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamanya,mengajak pembaca mengikuti yang dikehendaki zamannya.
·         Karya sastra yang menyuarakan gejolak zammannya,Mengajak pembaca untuk merenung.
D. IBD Yang dihubungkan Dengan Puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia,alam dan Tuhan melalui media bahasa artistik/estetik yang padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan,keartistikan/keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1. Figura bahasa gaya personifikasi,metafora,perbandingan.
2. Kata-kata yang ambiquitas,yaitu kata-kata yang bermakna ganda.

3. Kata-kata yang berjiwa,yaitu kata-kata yang sudah berisi suasana tertentu,berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup.
4. Kata yang berkonotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD,karena :
                         1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
2. Puisi dan Keinsyafan / Kesadaran Individual
3. Puisi dan keinsyafan sosial.
Secara imajinatif puisi menafsirkan situasi dasar manusia sosial berupa :
·         Penderitaan atas ketidakadilan.
·         Perjuangan untuk kekuasaan.
·         Konflik dengan sesamanya.
·         Pemberontakan kepada hukumTuhan.
Puisi sarat akan nilai etika,estetika dan kemanusiaan. Nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi adalah Cinta Kasih yang didalamnya terdapat kasih sayang,cinta,kemesraan dan renungan.

SUMBER : Buku Ilmu Budaya Dasar karangan Drs.Joko Tri Presetyo,dkk.
                 elearning.gunadarma.ac.id

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


1.     MANUSIA
Manusia dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens ,sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup. Sedangkan dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

Dilihat dari sudut antropologi,manusia dapat ditinjau dari 2 segi,yaitu :
·         Manusia sebagai makhluk biologi.
·         Manusia sebagai makhluk sosio-budaya.
Sebagai makhluk biologi,manusia dipelajari dalam ilmu biologi. Dan sebagai makhluk sosio-budaya manusia dipelajari dalam antropologi budaya. Antropologi budaya menyelidiki seluruh cara hidup manusia,manusia dengan akal budinya,serta struktur fisiknya yang dapat mengubah lingkungan berdasarkan pengalamannya.
Hakekat manusia :
·         Manusia diciptakan serupa dengan gambaran Tuhan.
·         Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
·         Merupakan makhluk budaya.


2.    BUDAYA
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Unsur-Unsur budaya,yaitu :
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1.     Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
o    Alat-alat teknologi
o    Sistem ekonomi
o    Keluarga
o    Kekuasaan politik
2.    Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
o    Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.
o    Organisasi ekonomi.
o    Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama).
o    Organisasi kekuatan (politik).
3.HUBUNGAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan di antara masyarakat
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender,
Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli, keefektifan dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe pemerintahan yang berkuasa.
·         Monokulturalisme: Pemerintah mengusahakan terjadinya asimilasi kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama.
·         Leitkultur (kebudayaan inti): Sebuah model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.
·         Melting Pot: Kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.
·         Multikulturalisme: Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.
Terdapat suatu konsepsi tentang kebudayaan manusia yang menganalisis masalah hidup social-kebudayaan manusia. Konsepsi itu ternyata memberi gambaran kepada kita bahwa hanya manusia yang mampu berkebudayaan. Hal ini dikarenakan manusia dapat belajar dan dapat memahami bahasa,yang kesemuanya itu bersumber pada akal manusia.
Kesimpulannya adalah bahwa hanya manusia yang dapat menghasilkan kebudayaan,dan sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa manusia.


SUMBER : id.wikipedia.org
                           Buku Ilmu Budaya Dasar karangan Drs.Joko Tri Prasetyo,dkk.