1. KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian
informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada
umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti
oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
Komponen-komponen
dalam komunikasi antara lain :
·
Pengirim
(Sender=Sumber) adalah seseorang yang mempunyai kebutuhan atau
informasi serta mempunyai kepentinga mengkomunikasikan kepada orang lain.
·
Pengkodean
(Encoding) adalah pengirim mengkodean informasi yang akan
disampaikan ke dalam symbol atau isyarat.
·
Pesan
(Massage), pesan dapat dalam segala bentuk biasanya dapat
dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima.
·
Saluran (Chanel) adalah cara
mentrasmisikan pesan, misal kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang
diucapkan.
·
Penerima
(Recaiver) adalah orang yang menafsirkan pesan penerima,
jika pesan tidak disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan
terjadi.
·
Penafsiran
kode (Decoding) adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan
dan menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat
penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, Maka semakin
efektif komunikasi yang terjadi.
·
Umpan balik (Feedback) adalah pembalikan dari proses komunikasi dimana
reaksi kominikasi pengirim dinyatakan.
DIMENSI KOMUNIKASI
Sesuai pengertian dan model komunikasi, komunikasi dapat dilihat dari
berbagai dimensi yakni sebagai berikut :
A. Komunikasi sebagai proses
B. Komunikasi Sebagai Simbolik
C. Komunikasi Sebagai Sistem
D. Komunikasi Sebagai Multidimensional
LEADERSHIP
Kepemimpinan atau leadership adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari
kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti
pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi.Dalam hubungan
ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari perannya memberikan
pengajaran/instruksi.
Teori-teori dalam
Kepemimpinan
a)
Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa
keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau
ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu.
b) Teori Perilaku
Dasar
pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu
ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan.
c) Teori Situasional
Keberhasilan
seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan
dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan
dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu
dan ruang.
TEORI X & Y
Teori X menyatakan bahwa
sebagian besar orang-orang ini lebih suka diperintah, dan tidak
tertarik akan rasa tanggung jawab serta menginginkan keamanan atas segalanya. Sedangkan teori Y ini menyatakan
bahwa orang-orang pada hakekatnya tidak malas dan dapat dipercaya, tidak
seperti yang diduga oleh teori X.
TEORI SISTEM 4 RENSI
LIKERT
Empat system
tersebut terdiri dari:
1. Sistem
1, otoritatif dan eksploitif: manajer membuat semua keputusan yang berhubungan
dengan kerja dan memerintah para bawahan untuk melaksanakannya.
2. Sistem 2, otoritatif dan
benevolent: manajer
tetap menentukan perintah-perintah, tetapi memberi bawahan kebebasan untuk
memberikan komentar terhadap perintah-perintah tersebut. berbagai fleksibilitas
untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dalam batas-batas dan prosedur-prosedur
yang telah ditetapkan.
3. Sistem 3, konsultatif: manajer menetapkan tujuan-tujuan dan
memberikan perintah-perintah setelah hal-hal itu didiskusikan dahulu dengan
bawahan.
4. Sistem 4, partisipatif: adalah sistem yang paling ideal menurut
Likert tentang cara bagaimana organisasi seharusnya berjalan. Tujuan-tujuan
ditetapkan dan keputusan-keputusan kerja dibuat oleh kelompok.
TEORI
LEADERSHIP PATTERN CHOICE DARI TAMENBAUM & SCHMIDT
Tannenbaum dan Schmidt dalam
Hersey dan Blanchard (1994) berpendapat bahwa pemimpin mempengaruhi pengikutnya
melalui beberapa cara, yaitu dari cara yang menonjolkan sisi ekstrim yang
disebut dengan perilaku otokratis sampai dengan cara yang menonjolkan sisi
ekstrim lainnya yang disebut dengan perilaku demokratis.
2. MOTIVASI
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi)
seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam
melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu
sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
Teori-teori motivasi
a. Teori Drive Reinforcement
Teori ini berhubungan
dengan teori belajar operant conditioning dari Skinner. Teori ini mempunyai dua
aturan pokok : aturan pokok yang berhubungan denga pemerolehan jawaban-jawaban
yang benar, dan aturan pokok lainnya yang berhubungan dengan penghilangan
jawaban-jawaban yang salah.
b. Teori Harapan
Teori dari Vroom
(1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang
tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya,
sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan.
c.
Teori
Tujuan
Teori ini menyatakan
bahwa mencapai tujuan adalah sebuah motivator. Teori ini juga mengatakan
bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti.
d. Teori Hierarki Abraham Maslow
Dikembangkan oleh
Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai
lima tingkat atau hierarki kebutuhan
3. MENGENDALIKAN FUNGSI MANAJEMEN
Pengendalian adalah suatu proses untuk
mengarahkan organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan
pengertian manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan
dan pengendalian pekerjaan anggota organisasi seta pengendalian sumber daya organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi.
Dapat disimpulkan bahwa pengendalian manajemen adalah proses dimana
manajer mempengaruhi anggotanya untuk melaksanakan strategi organisasi.
LANGKAH-LANGKAH PENGENDALIAN
Langkah – langkah penting
pada proses pengendalian, yaitu :
a. Mengidentifikasikan tujuan
dan strategi
b. Penyusunan program
c.
Penyusunan anggaran
d. Kegiatan dan pengumpulan
realisasi prestasi
e. Pengukuran prestasi
f.
Analisis dan pelaporan
g. Tindakan koreksi
TIPE PENGENDALIAN
Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan
menjadi tiga kelompok, yaitu:
a. Pengendalian Preventif (prefentive control)
Tahap ini
pengendalian manajemen terkait dengan perumusan strategic dan perencanaan
strategic yang dijabarkan dalam bentuk program-program.
b. Pengendalian Operasional (Operational control)
Dalam
tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan pengawasan pelaksanaan program
yang telah ditetapkan melalui alat berupa anggaran. Anggaran digunakan untuk
menghubungkan perencanaan dengan pengendalian.
c. Pengendalian Kinerja
Pada
tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi kinerja berdasarkan
tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan.
PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN
Proses pengendalian
manajemen meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut yaitu :
a. PERENCANAAN STRATEGI
Perencanaan strategi adalah proses memutuskan
program-program utama yang akan dilakukan suatu organisasi dalam rangka
implementasi strategi dan menaksir jumlah sumber daya yang akan dialokasikan
untuk tiap-tiap program jangka panjang beberapa tahun yang akan datang.
b. PENYUSUNAN ANGGARAN
Penyusunan anggaran adalah proses pengoperasian
rencana dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter untuk
kurun waktu tertentu.
c. PELAKSANAAN
Selama tahun anggaran, manajer melakukan program atau bagian
dari program yang menjadi tanggungjawabnya. Laporan yang dibuat hendaknya
menunjukkan dapat menyediakan informasi tentang anggaran dan realisasinya baik
itu informasi untuk mengukur kinerja keuangan maupun non-keuangan, informasi
internal maupun eksternal.
d. EVALUASI KINERJA
Prestasi kerja bisa dilihat dari efisien atau efektif
tidaknya suatu pusat pertanggungjawaban menjalankan tugasnya. Evaluasi
dilakukan dengan membandingkan antara realisasi anggaran dengan anggaran yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar